Cara Orang Lain
Dapat Membantu
www.watchtower.org
MUNGKIN Anda mengetahui seseorang yang menderita depresi atau gangguan bipolar.
Jika begitu, bagaimana Anda dapat memberikan dukungan? D.J.Jaffe, dari Aliansi Nasional
untuk Penderita Penyakit Mental menawarkan nasihat yang masuk akal ini, "Jangan samakan
penyakitnya dengan orangnya; sebaiknya, benci penyakitnya tetapi sayangi orangnya."
Seorang wanita bernama Susanna punya kesabaran dan kasih untuk melakukan tepat seperti itu.
Ia mempunyai sahabat yang menderita bipolar. "Ada saat-saat manakala ia tidak tahan dekat-dekat
dengan saya," kata Susanna. Sebaliknya dari meninggalkan temannya, Susanna melakukan riset
untuk mengetahui gangguan bipolar. "Sekarang," katanya, "saya sadar betapa banyaknya sikap
sahabat saya ini yang dipengaruhi oleh penyakitnya." Susanna merasa bahwa berupaya memahami
sang penderita dapat menghasilkan imbalan yang menakjubkan. "Itu dapat membantu Anda semakin
mengasihi dan menghargai sifat-sifat dia terlepas dari penyakitnya," katanya.
Apabila orang yang sakit adalah anggota keluarga, dukungan yang sepenuh hati sangatlah penting.
Mario, yang disebutkan sebelumnya, belajar hal ini sejak awal. Istrinya Lucia, yang juga
disebutkan sebelumnya, adalah pasien bipolar. "Pada mulanya," kata Mario, "saya dibantu
dengan pergi bersama istri saya ke dokternya dan dengan membaca tentang penyakit aneh ini
sehingga saya benar-benar mengenal apa yang kami hadapi. Saya dan Lucia juga banyak berbicara
kepada satu sama lain dan terus berupaya menghadapi situasi apa pun yang berkembang seraya
waktu berlalu."
Faktanya adalah bahwa dalam banyak kasus, depresi tidak akan membaik kecuali itu diobati
secara medis. Ini khususnya demikian sewaktu seseorang sangat depresi, mungkin bahkan berpikir
untuk bunuh diri. Dalam kasus seperti ini, perhatian profesional sangat penting. Namun ada
banyak hal yang dapat dilakukan untuk memberikan dukungan. Tentu saja kesabaran dibutuhkan.
Untuk membantu para penderita, berupayalah untuk berempati. Cobalah pandang segalasesuatunya
lewat mata sang penderita, bukan dari mata Anda. Jangan membebani orang itu dengan tuntutan
yang tidak masuk akal. "Sewaktu saya diterima seperti apa adanya saya sekarang," kata Carl,
yang berjuang melawan depresi, "lambat laun saya kembali merasakan hubungan yang akrab dengan
orang lain. Dengan bantuan yang penuh kesabaran dari beberapa sahabat lama, saya sanggup
membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan menikmati banyak sukacita dalam membantu
orang-orang lain melakukan hal yang sama."
Tidak ada keraguan bahwa dengan menyediakan dukungan yang bermakna, para anggota keluarga
dan sahabat dapat memainkan peranan yang besar untuk kesejahteraan sang penderita. "Saya kira
saya sudah bisa mengendalikan kehidupan saya dengan cukup baik sekarang," kata Lucia. "Saya
dan suami saya telah bekerja keras melewati hal ini bersama-sama, dan segala sesuatunya sudah
lebih baik bagi kami."
Banyak orang yang sekarang berjuang dengan berbagai jenis penyakit mental sadar bahwa perang
dengan penyakit yang mengerikan ini adalah perang jangka panjang.
|
"Jangan samakan penyakitnya dengan orangnya; sebaiknya, benci penyakitnya
tetapi sayangi orangnya."—D.J.Jaffe
www.watchtower.org
Cobalah pandang segala sesuatunya lewat mata sang penderita, bukan dari mata Anda.
|