Anggapan Positif Pada Diri Sendiri
Penting sekali untuk memiliki anggapan positif pada diri kita sendiri, tentu saja ini
berdasarkan kenyataan dan bukan khayalan. Kita buat penilaian tentang diri sendiri,
apakah kita ini pribadi yang positif atau negatif, janganlah menipu diri sendiri.
Kemungkinan banyak yang harus kita perbaiki, banyak yang harus kita tingkatkan, banyak
yang belum kita lakukan, sedangkan kita sebenarnya mempunyai kemampuan.
Pemikiran yang negatif tentang kemampuan diri sendiri akan membatasi kita dalam berprestasi.
Berpikir Positif
Kita pun harus bertanggung jawab atas apa-apa yang sedang berlangsung dalam pemikiran.
Dalam arti kata tanggap dalam melihat semua kemungkinan yang setiap saat dapat saja terjadi.
Banyak orang yang tidak tanggap akan keadaan, apakah itu keadaan diri sendiri atau
lingkungan tempat mereka berada. Sehingga mereka seringkali kehilangan kesempatan yang baik,
apakah itu kesempatan untuk belajar atau mendapat pengalaman yang baru, malahan kesuksesan
dalam materi.
Kita bukan hanya berpikir positif, tetapi terlebih bertindak positif. Tatkala kita
mengatakan pada diri sendiri, "Saya adalah pribadi yang berpotensi --Saya adalah pribadi
yang mempunyai kemampuan-- mungkin pada saat yang bersamaan lalu timbul pemikiran, aaah
tapi bagaimana ya? Saya sudah seringkali gagal," maka pemikiran yang negatif serupa ini
jelas adalah peninggalan masa pertumbuhan, karena sebagai anak kecil kita memang selalu
mengalami berbagai benturan.
Panjang Akal
Yang dimaksud dengan panjang akal (resourcefulness), tentu saja bukan mereka yang licik
dan mempunyai banyak akal tetapi akal busuk. Dalam hal ini panjang akal adalah keadaan
diri kita yang selalu berusaha mencari jalan keluar dari kemelut yang dihadapi. Jadi dalam
melakukan sesuatu kita pun siap dengan alternatif lain apabila memang perlu. Tentu saja
kita tidak mengharapkan kegagalan, namun kita siap menghadapi keadaan yang paling buruk.
Sehingga dalam kehidupan kita tidak melakukan hal-hal yang di luar batas kemampuan.
|
Orang yang panjang akal, dapat melihat setiap kesempatan untuk berkreasi, dalam arti kata
bukan semua yang disebut kreativitas adalah hal-hal yang bertalian dengan pekerjaan tangan.
Malahan seseorang yang kreatif ini dimulai dari sikap mereka yang tanggap, dapat melihat
apa-apa yang tidak dilihat orang lain. Sebagai misal, siapa nyana air yang diambil dari
sumber air lalu dimasukkan dalam botol dapat membuat seseorang menjadi jutawan? Apabila
kita perhatikan orang-orang yang panjang akal, mereka tidak takut memulai sesuatu yang baru,
mereka tidak pemalas untuk memulai lagi dari bawah.
Kita pun mampu menjadi orang yang panjang akal. Langkah pertama, belajarlah memecahkan
masalah sendiri, janganlah selalu saja meminta pertolongan orang lain. Kebiasaan meminta
pertolongan orang lain, membuat seseorang menjadi invalid dalam jiwa raga. Tentu saja
manusia hidup untuk saling tolong-menolong, tetapi janganlah menjadi prinsip hidup untuk
seterusnya mengandalkan diri dari pertolongan orang. Ini namanya mau hidup gampangan,
sebagai parasit. Kebiasaan serupa ini mematikan seluruh sendi kehidupan.
Sebelum meminta pertolongan orang lain, cobalah sendiri terlebih dahulu. Carilah informasi,
apakah masalah yang Anda hadapi pernah juga dialami orang lain? Apakah ada buku tentang
masalah yang sedang Anda hadapi? Carilah beberapa kemungkinan untuk pemecahan masalah
tersebut. Berpikirlah yang kreatif, carilah isian, mintalah pendapat dan nasehat, dan bukan
meminta pertolongan.
Ketekunan
Tanpa ketekunan, rencana dan pandangan serta akal panjang yang ada pada kita semuanya tidak
ada gunanya. Namun demikian, ketekunan bukan berati kita harus keras kepala. Karena apabila
dilihat memang kita perlu mengubah setrategi, janganlah terus saja tekun....ini namanya
bukan ketekunan, melainkan keras kepala.
Ketekunan ini harus dibarangi dengan keluwesan. Banyak dari kita yang akhirnya
membuang-buang waktu dan tenaga dalam menekuni sesuatu yang berdasarkan melulu pada
ketekunan yang sebenarnya sudah merupakan kekakuan. Apabila kita memang sudah mempunyai
tujuan dan cita-cita yang bulat, yang dilandasi dengan pemikiran dan perhitungan yang
memang masuk akal, maka jalankanlah dengan penuh keyakinan dan ketekunan.
Jadi ketekunan adalah perpaduan antara ketekunan keluwesan, bekerja keras....kemudian relaks
menikmati hasil pekerjaan Anda....bukankah ini memberikan kebahagaiaan tersendiri. Kepuasan batin.

La Rose, Sarinah, 30 Januari 1989.
|