Orang Gagal
yang sukses
Bahwa orang sukses bukanlah orang yang bernasib baik
dapat dilihat dari kisah kehidupan
seorang pria berusia 22 tahun yang gagal dalam bisnis. Kalah dalam pencalonan legislatif
pada usia 22, gagal lagi dalam bisnis di usia 24. Berhasil mengatasi rasa sedih ditinggal
mati kekasih pada usia 36.
Syaraf terganggu pada usia 26. Kehilangan kursi Congres pada usia 34, gagal dalam pencalonan
senator pada usia 45, gagal menjadi calon presiden pada usia 47, gagal dalam pencalonan
senator pada usia 49.
Terpilih menjadi presiden pada usia 52. Siapakah orang ini? dia adalah Abraham Lincoln.
Bagi seorang Lincoln kekalahan adalah jalan memutar dan bukan jalan buntu.
Sumber: Tabloid AURA
Pencari Kerja yang Gigih
Pemenang yang sejati mempunyai sikap gigih seorang pemuda yang tinggal dekat Boston. Karena
dia benar-benar membutuhkan pekerjaan, dia mulai mencari-cari dalam iklan lowongan pekerjaan
di surat kabar setiap hari. Ketika dia melihat satu lowongan pekerjaan di Boston, dia duduk
dan mulai menulis surat lamaran yang terbaik dan mengirimkannya lewat pos ke P.O. Box 1935
di Boston. Dengan cermat dia menjalaskan kualifikasinya, perhatianya kepada pekerjaan, serta
kemauanya bekerja keras dan belajar. Dia menunggu hampir dua minggu, tetapi tidak ada
jawaban untuk suratnya. Dia duduk dan menulis surat lamaran kedua dan mengirimkanya ke
P.O. Box 1935. Dua minggu lagi berlalu dan tetap tidak ada jawaban.
Pemuda ini pantang menyerah. Dia menulis surat lamaran ketiga yang menjelaskan keinginan dan
tekadnya bekerja untuk perusahaan ini. Dia kecewa setelah dua minggu lagi berlalu dan tidak
ada kabar dari perusahaan. Mungkin sembilan puluh lima persen penduduk akan merasa bahwa
mereka sudah menempuh mil yang kedua dan bisa berhenti sebagaimana mestinya. Tetapi tidak
demikian dengan pemenang ini. Dia sangat menginginkan pekerjaan ini sehingga mengambil
langkah lebih lanjut.
Dia naik kereta api ke Boston. Lalu dia berjalan kaki dari stasiun kereta api ke kantor pos
besar. Setelah memasuki gedung kantor pos, dia bertanya kepada kepala kantor pos siapa
pemilik P.O. Box 1935. Kepala kantor pos memberitahukan kepadaya bahwa memberikan informasi
itu berlawanan dengan peraturan. Tentunya sekarang sudah waktunya untuk menyerah dan mencari
pekerjaan lain. Tidak ada seorangpun yang bisa menyalahkannya sekarang. Tetapi tidak
demikian pemenang ini.
Dia berjalan berkeliling kantor pos sejenak dan menemukan gagasan yang bagus. Dia menemukan
kotak pos dan berdiri di dekatnya, menunggu. Dia menunggu selama dua jam, tetapi tidak ada
seorangpun yang datang mengambil surat dari kotak. Waktu dua jam lagi berlalu, dan masih
belum ada orang yang datang. Akhirnya menjelang akhir hari seorang laki-laki datang dan
mengambil surat dari kotak pos. Dia mengikuti laki-laki itu sejauh beberapa blok dan memasuki
sebuah gedung kantor besar. Ketika laki-laki itu naik lift, dia mengikuti. Lift berhenti
di lantai sebelas, dan laki-laki itu turun serta berjalan memasuki kantor perusahaan pialang.
Pemuda ini memasuki kantor dan bertanya kepada sekretaris apakah dia bisa bertemu dengan
manajer. Sekretaris begitu terkesan dengan sikap si pemuda yang sopan sehingga dia
mempersilahkan pemuda ini masuk. Pemuda ini memperkenalkan diri dan mengatakan kepada manajer
bahwa dia telah menulis tiga surat lamaran untuk pekerjaan yang diiklankan oleh perusahaan,
dan bahwa tidak ada seorangpun yang membalas suratnya. Dia mengatakan kepada manajer
bahwa dia sangat ingin bekerja untuk perusahaan itu sehingga dia naik kereta api ke Boston,
menunggu sepanjang hari sampai seseorang mengambil surat dari P.O.Box 1935, dan mengikuti
orang itu ke kantor ini. Kemudian ia berkata, "Dan saya ingin memegang pekerjaan ini pada
perusahaan Anda. Anda akan senang sekali mempekerjakan saya."
Manajer begitu terkesan dengan sikap dan kegigihan si pemuda sehingga dia mempekerjakannya.
Pemuda ini mulai bekerja sekeras dia bisa untuk mempelajari tentang perusahaan itu dan
perincian pekerjaanya. Sikapnya, ketekunanya, dan pengabdianya menghasilakan karier yang
sangat sukses sebagai analis keuangan. Nama pemenang ini? Roger Babson.
|
Kisah di bawah mungkin sangat tepat mengambarkan tentang kegigihan dan semangat pantang
menyerah dalam menghadapi kesulitan. Kisah tentang dua ekor kodok dalam bejana susu.
Kisah dua ekor kodok |
Dua ekor kodok jatuh ke dalam sebuah bejana berisi susu.
Salah seekor kodok menyimpulkan bahwa mustahil bisa melepaskan diri dari situasi tersebut.
Dia membalikan badanya, melipat kedua kakinya, dan tenggelam ke dasar. Kodok lainya
mempunyai sikap optmistis dan tidak mau menyerah. dia terus berenang sampai susu menjadi
keju. Kemudian kodok ini berdiri dan melompat keluar.
Tidak peduli seperti apapun tempat Anda berada di dalamnya, jangan menyerah.
--Robert Sneed
|
Empat Buah Kursi
Bayangkan empat buah kursi dihadapan kita. Marilah kita letakan seorang yang berbeda di
setiap kursi. Yang satu tidak bisa bicara, yang satu tidak bisa berjalan, yang satu tidak
bisa melihat, dan lainya tidak bisa mendengar.
Walaupun mereka mempunyai ketidak-mampuan fisik dan faktor-faktor lainya, masing-masing
individu ini punya satu hal yang umum. Mereka masing-masing memiliki sikap
"Saya bisa"
Kursi Pertama |
Orang yang pertama dilahirkan dengan lidah yang kelu, dan
nyaris sama sekali tidak bisa bicara. Dia bersumpah akan membuat lidahnya bekerja,
sebab dia mempunyai sesuatu untuk dikatakan. Dia keluar setiap hari ke hutan dan
berlatih untuk membuat lidahnya bekerja. Dia terus menjadi salah seorang ahli
pidato terbesar diantara semua bangsa Yunani. Siapakah orang ini? Demostenes.
|
Kursi Kedua |
Orang yang duduk di kursi kedua berkata, "Walaupun polio
menyebabkan saya harus duduk di kursi roda, saya akan melakukan sesuatu yang hebat
bagi negara saya ini," Benarkah demikian? Dia menjadi gubernur New York dan terpilih menjadi
presiden Amerika Serikat empat kali. siapa orang ini? Frangklin D. Roosevelt.
|
Kursi Ketiga |
Orang yang ketiga merasa bahwa walaupun dia buta, dia bisa
menciptakan lukisan yang indah dalam pikiran orang lain. Benarkah begitu? Dia menulis
puisi yang indah seperti Paradise Lost dan Paradise Regained. Siapa dia? Jhon Milton.
|
Kursi Keempat |
Orang yang keempat mempunyai keyakinan yang besar sekali
dalam dirinya dan berkata, "Walaupun ada kenyataan bahwa saya tuli, saya akan memasukan
bunyi ke dalam telinga orang lain yang akan abadi." Mungkin dalam beberapa minggu yang
terakhir Anda mendapat inspirasi dari salah satu simfoninya yang banyak jumlahnya. Siapakah
orang ini? Ludwig Van Beethoven.
|
Semua contoh ini mengajarkan kepada kita bahwa individu
dengan berbagai tingkat tantangan,
kekurangan, atau kesulitan bisa bangkit di atas keadaan dan memberikan sumbangan yang
penting kepada kehidupan.
Art Gardner, Why Winners Win, 1996.
|